Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, maka baginya seperti pahala yang melakukannya” (HR. Muslim)

Senin, 30 April 2012

Iskandar Zulkarnaen, Sang Raja Muslim Yang Saleh Dan Perkasa

Posted by Irfan Kurniadi 20.42, under | No comments

Dialah Raja Muslim yang sangat berkuasa namun saleh. Daerah taklukannya membentang dari bumi bagian barat sampai timur. Ia mendapat julukan Iskandar “Zulkarnain”. “Zul”, artinya “memiliki”, Qarnain, artinya “Dua Tanduk”. Maksudnya, Iskandar yang memiliki kekuasaan antara timur dan barat. 

Dia juga telah membangun dinding besar berteknologi tinggi untuk ukuran saat itu, diantara dua Gunung. Para ahli sejarah meyakini, dinding tersebut terbuat dari besi yang dicampur dengan tembaga itu terletak tepat di pengunungan Kaukasus. Daerah itu kini disebut Georgia, negara pecahan Uni Soviet. 

Secara topografis, deretan pegunungan Kaukasus itu memang terlihat memanjang dari laut Hitam sampai ke laut Kaspia sepanjang 1.200 kilometer tanpa celah. Kecuali pada bagian kecil sempit yang disebut celah Darialsepanjang 100 Meter kurang lebih. 

Pada bagian celah itulah Zulkarnain membangun tembok penghalang dari Ya’juj dan Ma’juj. Kisah ketokohan Iskandar Zulkarnain ini juga tertulis dalam catatan sejarah orang-orang barat. Dalam catatan tersebut diceritakan bagaimana ia berjaya meluaskan daerah taklukannya dalam masa yang sangat singkat. 

Oleh karena kejayaannya ini, ia diberi gelar “Alexander The Great”, Alexander Yang Agung”. Belakangan cerita ini diadaptasi ke film layar lebar oleh Sutradara Amerika Serikat, Oliver Stone, dengan judul Alexander The Great. Namun cerita dari orang-orang barat tersebut sangat bertentangan dengan yang disebutkan dalam Al-Qur’an. 

Para Mufasir menyatakan, “Alexander The Great” adalah orang yang berbeda dengan tokoh yang di tulis dalam Al-Qur’an, Yakni, Iskandar Zulkarnain. Alexander Thr Great itu dalam sejarahnya tidak diberitakan pernah membangun sebuah dinding besar berteknologi tinggi untuk ukuran saat itu, yang terbuat dari besi dicampur tembaga. Bahkan, ia adalah seorang musyrik. Sejarah tidak mencatatnya sebagai seorang Raja Muslim yang taat kepada agama Tauhid. 

Sejarawan Muslim yang juga ahli tafsir, Ibnu Katsir, dalam kitabnya Al-Bidayah Wan Nihayah menjelaskan, meski punya nama yang sama dan plot cerita yang sama, yaitu kekuasaannya membentang dari Barat sampai ke Timur, keduanya adalah sosok yang berbeda. Antara mereka terbentang jarak dan waktu sampai 2000 tahun. “Hanya mereka yang tidak mengerti sejarah yang bisa terkecoh oleh identitas kedua orang itu,” katanya. 

 Ibnu Katsir lebih jauh menjelaskan, Zulkarnain adalah nama gelar atau julukan seorang penglima penakluk sekaligus Raja saleh. Karena kesalehannya ia selalu mengajak manusia untuk menyembah Allah. Namun mereka ingkar, malah memukul tanduknya – Qarnun,yaitu rambut kepala yang di ikat – sebelah kanan, hingga ia mati. Lalu Allah menghidupkannya kembali, dan ia pun kembali berdakwah. Tetapi sekali lagi tanduknya yang kiri dipukul, sehingga ia mati lagi. Allah SWT menghidupkannya kembali dan menjulukinya Zulkarnain, pemilik duaTanduk, serta memberinya kekuasaan. Cerita yang sama juga di jumpai dalam kitab Jami Al-Bayan fi Tafsir Al-Qur’an, karangan Syekh Al-Aiji Asy-Syafi’i. 

Dalam kitab tersebut disebutkan, Zulkarnain adalah seorang hamba yang taat kepada Allah dan mengajak kaumnya menyembah Allah. Lalu mereka memukul tanduknya yang kanan hingga mati. Kemudian Allah menghidupkannya lagi, dan dia kembali mengajak kaumnya mengesakan Allah. Tetapi mereka malah memukul tanduknya yang kiri hingga mati lagi. Lalu Allah menghidupkannya lagi dan menganugrahinya kekuasaan yang tak tertandingi. Oleh karena itu ia dijuluki Zulkarnain. 

Di samping kedua kitab tersebut, Mufassir Muslim Ibnu Jarir Ath-Thabari juga mengisahkannya dalam kitab tafsir Ath-Thabari. Dikatakan, Iskandar Zulkarnain adalah seorang laki-laki yang berasal dari Romawi, ia anak tunggal seorang yang paling miskin diantara penduduk kota. Namun dalam pergaulan sehari-hari, ia hidup dalam lingkungan kerajaan, bergaul dengan para perwira dan berkawan dengan wanita-wanita yang baik dan berbudi serta berakhlak mulia. 

Imam Al-Qurtubi dalam kitab tafsir Al-Qur’annya yang populer, Tafsir Al-Qurtubi,menceritakan, sejak masih kecil dan masa pertumbuhannya Iskandar berakhlak mulia. Melakukan hal-hal yang baik sehingga terangkat nama baiknya. Ia juga menjadi mulia di kalangan kaumnya, sehingga Allah berkenan memberinya kewibawaan. 

Setelah mencapai usia akil balig, Iskandar menjadi seorang hamba yang saleh, sehingga Allah Berfirman, “Wahai Zulkarnain, Sesungguhnya aku mengutusmu kepada umat-umat di bumi. Mereka adalah umat yang berbeda-beda bahasanya dan mereka adalah umat yang berada disegala penjuru bumi. 

 Mereka terbagi dalam beberapa golongan.” Mendapat amanat tersebut, Zulkarnain lalu berkata, “Wahai Tuhanku, Engkau telah menugasiku melakukan seuatu hal yang aku tidak kuasa melakukannya kecuali engkau sendiri, maka beritahukan kepadaku tentang umat-umat itu, dengan kekuatan apa aku bisa melawan mereka? Dengan kesabaran apa aku bisa menahan mereka? Dan dengan bahasa apa aku harus bicara dengan mereka? Bagaimana pula aku bisa memahami bahasa mereka sedangkan aku tidak mempunyai kemampuan.” 

Kemudian Allah SWT berfirman”Aku membebanimu sesuatu yang kamu mampu melakukannya, aku akan melapangkan pendengaran dan dadamu hingga kamu bisa mendengar dan memperhatikan segala sesuatu. Memudahkan pemahamanmu sehingga kamu bisa memahami segala sesuatu, meudahkan lidahmu, hingga kamu bisa berbicara tentang sesuatu, membukakan penglihatanmu, sehingga kamu bisa melihat segala sesuatu, melipatgandakan kekuatanmu hingga tak terkalahkan oleh sesuatu apapun, menyingsingkan lenganmu, hingga tidak ada sesuatupun yang berani meyerangmu, menguatkan hatimu, hingga kamu tidak takut pada apapun, menguatkan kedua tanganmu hingga kamu bisa menguasai segala sesuatu, menguatkan pijakanmu hingga kamu bisa mengatasi segala sesuatu, memberimu kemuliaan hingga tidak ada apapun yang menakutimu, menundukkan untukmu cahaya dan kegelapan dan menjadikan salah satu tentaramu. Cahaya itu akan menjadi petunjuk di depanmu, dan kegelapan itu akan berkeliling di belakangmu". (ar/sf) www.suaramedia.com

Senin, 19 September 2011

Pengobatan Islam

Posted by Irfan Kurniadi 07.55, under | No comments

A. Petunjuk Al-Qur'an Tentang Pengobatan

Banyak ayat Al Qur'an yang mengisyaratkan tentang pengobatan karena Al Qur'an itu sendiri diturunkan sebagai penawar dan Rahmat bagi orang -orang yang mukmin .

" Dan kami menurunkan Al Qur'an sebagai penawar dan Rahmat untuk orang-orang yang mu'min "( Al-Isra : 82 ). Menurut para ahli tafsir bahwa nama lain dari Al Qur'an yaitu " Asysyifa " yang artinya secara Terminologi adalah Obat Penyembuh." Hai manusia , telah datang kepadamu kitab yang berisi pelajaran dari tuhanmu dan sebagai obat penyembuh jiwa ,sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman " ( Yunus : 57 ). 

Disamping Al Qur'an mengisyaratkan tentang pengobatan juga menceritakan tentang keindahan alam semesta yang dapat kita jadikan sebagai sumber dari pembuat obat-obatan ." Dia menumbuhkan tanaman-tanaman untukmu, seperti zaitun, korma, anggur dan buah-buahan lain selengkapnya . sesungguhnya pada hal-hal yang demikian terdapat tanda-tanda Kekuasaan Allah bagi orang-orang yang mau memikirkan ( An-Nahl : 11 ) Dan makanlah oleh kamu bermacam-macam sari buah-buahan, serta tempuhlah jalan-jalan yang telah digariskan Tuhanmu dengan lancar. Dari perut lebah itu keluar minuman madu yang bermacam-macam jenisnya dijadikan sebagai obat untuk manusia. Di alamnya terdapat tanda-tanda Kekuasaan Allah bagi orang-orang yang mau memikirkan " ( An-Nahl : 69 )

B. Metoda Pengobatan Para Rasul Sebelumnya.

1. Nabi Isa. As 

" Dan akan dijadikan-Nya sebagai Rasul untuk Bani Israil .Katanya : Aku ini datang kepadamu membawa tanda Mukjizat dari tuhanmu yaitu aku dapat membuat dari tanah liat ini rangka burung untuk kalian, kemudian aku tiup lalu menjadi seekor dengan izin Allah. Dan aku sanggup menyembuhkan orang buta, penyakit sopak dan menghidupkan orang mati dengan izin Allah " ( QS.Ali Imran : 49 ).

Menurut para Mufassir, Nabi Isa mengobati penyakit buta dan sopak dengan cara diusap dengan tangan-Nya mata yang buta dan anggota tubuh yang terkena sopak dengan izin Allah melalui mukjizatnya maka seketika itu sembuh.

2. Nabi Musa. As

Sebagai seorang Rasul yang sangat dalam ilmunya dan sanggup melumpuhkan Fira'un sang raja kafir yang sangat kuat dan menguasai sebagian besar alam, karena sangat kuasanya sampai -sampai dia mengaku dirinya tuhan dari segala makhluk." Maka berkata Fira'un : " Akulah Tuhan yang maha tinggi " ( An-Naziat : 24). 

Nabi Musa tidak terlepas dari sifat kemanusiannya yang merupakan Sunnatulloh yaitu sakit. Beliau pernah sakit lalu memetik sehelai daun yang diniatkan sebagai obat yang hakikatnya Allah yang menyembuhkan kemudian ditempelkan pada anggota yang sakit, karena Mukjizatnya seketika itu sembuh. Dan kedua kalinya beliau sakit kemudian memetik sehelai daun secara spontanitas tanpa diniatkan sebagai obat yang hakikatnya Allah Sang Penyembuh maka ketika itu sakitnya tidak sembuh .

C. Metoda Pengobatan Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul yang diperintahkan oleh Allah untuk menyampaikan wahyu kepada umat-Nya tidak lepas tingkah lakunya dari Al Qur'an karena beliau dijadikan sebagai suri tauladan yang baik untuk semua manusia.

Firman Allah :" Sesungguhnya pada diri Rasul itu ada terdapat suri tauladan yang baik untuk kamu ,bagi orang-orang yang mengharapkan Rahmat dan hari kemudian dan yang banyak yang memuja Allah " ( Al Ahzab : 21) . Kata Imam Ali :" Sesungguhnya semua tingkah laku Nabi Muhammad SAW adalah Al Qur'an ".

1. Ruqyah

Ruqyah atau yang kita kenal dengan jampi-jampi merupakan salah satu cara pengobatan yang pernah diajarkan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammmad SAW. Ketika Rasullulloh sakit maka datang Malaikat Jibril mendekati tubuh beliau yang sangat indah kemudian Jibril membacakan salah satu doa sambil ditiupkan ketubuh Nabi, seketika itu Beliau sembuh.inilah doanya " BismIlahi arqiika minkulli syai-in yu'dziika minsyarri kulli nafsin au-ainiasadin Alloohu yasyfiika bismIlahi arqiika ". Ada tiga cara yang dilakukan Nabi dalam Ruqyah:

1. 1. Nafats. 

Nafats yaitu membaca ayat Al Qur'an atau doa kemudian ditiupkan pada kedua telapak tangan kemudian diusapkan keseluruh badan pasien yang sakit. Dalam satu riwayat bahwasanya Nabi Muhammmad SAW apabila beliau sakit maka membaca "Al-muawwidzat" yaitu tiga surat Al Qur'an yang diawali dengan kata " A'udzu " Yaitu : surat An Nas, Al Falaq dan Al Ikhlas kemudian ditiupkan pada dua telapak tangannya lalu diusapkan keseluruh badan.

1. 2. Air liur yang ditempelkan pada tangan kanannya.

Di riwayatkan oleh Bukhari-Muslim : Bahwasanya Nabi Muhammad SAW apabila ada manusia tergores kemudian luka ,maka beliau membaca doa kemudian air liurnya ditempelkan pada tangan kanannya, lalu diusapkan pada luka orang itu.Inilah doanya."ALLAHUMMA ROBBINNAS ADZHABILBAS ISYFI ANTASY-SYAFII LAA SYIFA-A ILLA SYIFA-UKA LAA YUGODIRU SAQOMAN ".

1. 3. Meletakkan tangan pada salah satu anggota badan.

Nabi Muhammad SAW pernah memerintahkan Utsman bin Abil Ash yang sedang sakit dengan sabdanya: " Letakkanlah tanganmu pada anggota badan yang sakit kemudian bacalah "Basmalah 3x dan A'udzu bi-izzatillah waqudrotihi minsyarrima ajidu wa uhajiru 7x"

2. Doa Mukjizat

Banyak do'a-do'a untuk kesembuhan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umat-Nya.Antara lain :" Allahumma isyfi abdaka yan-ulaka aduwwan aw yamsyi laka ila sholaah " 
.
3. Dengan Memakai Madu.

Sebagaimana Ayat diatas bahwa madu Allah jadikan sebagai obat maka Rasululloh menggunakan madu untuk mengobati salah satu keluarga shahabat yang sedanga sakit .Dalam satu riwayat, ada shahabat datang kepada Nabi SAW memberitahukan anaknya sedang sakit, kemudian Nabi menyuruh orang itu meminumkan anaknya madu asli sambil membaca doa.

C. Metoda Pengobatan Hukama ( Ahli Hikmah )

Ahli Hikmah adalah orang-orang shalih yang diberikan oleh Allah ilmu dan Karomah sehingga dia tahu rahasia Allah. Para Ahli Hikmah umumnya dijadikan sebagai Thabib ( Dokter ) atau Paranormal oleh kebanyakan orang karena mereka mendapat bimbingan langsung dari Allah. " Allah SWT memberikan Al-Hikmah (kebijaksanaan) kepada orang yang dikehendaki ". Barangsiapa yang diberinya Al-Hikmah maka ia mendapat banyak kebaikkan. Hanya orang-orang yang mau berfikir yang dapat mengambil pelajaran" ( Al-Baqarah :269 ) 

1. Ruqyah ( Jampi-jampi )

Ruqyah yang diajarkan malaikat Jibril kepada Nabi dan yang dilakukan oleh Nabi. Lain dengan ruqyah yang dilakukan oleh Hukama, tetapi doa yang mereka gunakan pengertiannya sama. Para ahli Hikmah apabila mengobati seseorang dengan cara ruqyah dengan membaca ayat Al Qur'an atau doa kemudian ditiupkan kedalam air yang nantinya air itu diminum oleh si Pasien. Salah satu contoh bacaan ruqyah Hukama : Membaca Al-Fatihah untuk Nabi, keluarga, shahabat dan para wali seperti Syeikh Abdul Qodir Jailani, kemudian membaca doa untuk kesembuhan . 

2. Wafaq

Wafaq ialah ayat Al Qur'an, Asma Allah, zikir atau doa yang ditulis diatas benda seperti kertas, kain yang dijadikan sebagai media pengobatan atau lainnya oleh para Ahli hikmah. Salah satu contoh : Wafaq untuk orang yang sakit hati (Liver) ditulis pada gelas putih kemudian diisi air lalu diminumkan. Insya Allah sembuh. (Tulis huruf Ha besar 2 kali dan huruf Ain 6 kal

Jumat, 19 Agustus 2011

LAILATUL - QADAR

Posted by Irfan Kurniadi 22.55, under | No comments

"Carilah dengan segala upayamu malam Lailatul - Qadar pada malam-malam yang ganjil daripada 10 akhir dalam Ramadan"-Hadis riwayat Iman Bukhari r.a. Mengapa kita harus mencari Lailatul-Qadar? Jawabnya ialah kerana malam itu satu-satunya malam yang penuh keberkatan dan amal ibadat ketika itu mempunyai nilai pahala yang lebih baik daripada 1000 bulan (kira-kira 83 tahun 3 bulan).

Pada malam tersebut dengan izin Allah, para malaikat dan Jibril dari Sidratul Muntaha akan turun kebumi untuk bertemu dengan orang yang beriktikaf, sholat, bertasbih, bertahmid dan bertakbir memohan kebaikan daripada Allah Taala. Para malaikat akan mengaminkan doa mereka itu. Merupakan detik-detik keemasan yang menjanjikan sinar kegemilangan individu muslim untuk merebut syurga Allah dalam kehidupan kekal abadi yaitu di akhirat.

Sianaran matahari esoknya tunduk akur menahan sinaran cahaya malaikat yang sedang bergegas menuju kelangit setelah berhimpun dipelosok bumi pada malam Lailatul-Qadar.

"Pada malam itu, turun para malaikat dan Jibril dengan izin Tuhan mereka, kerana membawa segala perkara (yang ditakdirkan berlakunya pada tahun berikutnya)'-(Surah al-Qadar).Malam itu penuh dengan kesejahteraan hingga terbit fajar (Surah al-Qadar). Dalam hubungan ini Rasaulullah s.a.w bersabda : "Pada tiap- tiap malam Lailatul-Qadar itu, Allah menurunkan rahmat yang meliputi sekelian mukmin di atas muka bumi ini dari timur ke barat. Selebihnya diperintahkan Allah kepada Jibril agar diberikan kepada bayi yang lahir pada malam itu  oleh ibu yang Islam atau Kafir". ( Kitab Durrah al - Nasihin ).

Kebanyakan ulama berpendapat, Lailatul-Qadar ialah  malam mula diturunkan al- Quran, yaitu pada 17 Ramadan tahun ke 40 setelah Nabi Muhammad dilahirkan. Rasulullah bersabda : "Lailatul Qadar dikurniakan ke atas umatku dan tidak kepada umat lain"- Hadis riwayat Anas r.a. Rasulullah pernah memikirkan mengenai umur umatnya yang pendek berbanding umat nabi-nabi yang lain (Sekitar 60-70 tahun jarang yang lebih daripada itu). Dengan rahmat Allah dikurniakanNya malam Lailatul-Qadar yang penuh keberkatan itu terlebih baik daripada 1000 bulan.

Hadis lain menyatakan suatu ketika Rasulullah menceritakan dari Jibril kepada para sahabat mengenai seorang yang sangat soleh menghabiskan masa berjihad  selama hampir 1000 bulan iaitu pemuda bani Israel bernama Syarm'un al-Ghazi. Hanya bersenjatakan kulit unta Syarm'un dengan mudah menewaskan musuh. Bila haus ketika berjuang Allah terbitkan air yang segar di celah-celah giginya dan ketika lapar Allah tumbuhkan tumbuhan sekelilingnya.

Kaum kafir sangat memusuhinya dan akhirnya memperalat isterinya dengan tawaran rasuah yang tinggi. Ketika Syarm'un sedang tidur, isterinya mengikat dengan seutas rantai besi namun sebanyak dua kali gagal. Pahlawan Islam ini mempunyai kekuatan luar biasa hingga dapat memutuskan rantai tersebut dengan mudah malah cubaan ketiga juga gagal.

Akhirnya Syarm'un memberitahukan rahsia kekuatannya kepada isterinya yang disangka tiada apa-apa. "Tiada sesiapa dapat memudaratkan diriku kecuali dengan izin Allah dan tiada siapa dapat mengalahkan aku kecuali dengan sehelai rambutku!" Dedahan ini memerangkap dirinya. Beliau tidak dapat melepaskan diri apabila diikat dengan sehelai rambutnya. Kesempatan ini diambil oleh musuhnya menyiksanya sebelum dibunuh. Berbagai seksaan dilakukan pada pemuda ini, matanya dikorek, telinganya dipotong dan tubuhnya diikat pada sebatang tiang rumah ditikam-tikam dengan senjata tajam.

Allah mengilhamkan Syarm'un supaya memohon perlindungan dariNya. Lalu pemuda itu memohon agar dapat menggoyangkan tiang supaya dapat merobohkan rumah dan menimpa musuh yang hendak membunuhnya. Doa Syarm'un dimakbulkan dan dia dapat kekuatan yang luar biasa hingga dapat menggoyangkan tiang yang teguh itu dan membunuh musuh-musuhnya termasuk isterinya ditimpa runtuhan.

Dengan kuasa Allah s.w.t. tubuh Syarm'un yang cedera juga turut pulih serta merta. Syarm'um kemudiannya berpuasa selama hampir 1,000 bulan lagi bagi membalas pertolongan Allah yang menyelamatkan nyawanya. Perjuangan Syarm'un dan kekuatan imannya sungguh luar biasa begitu mengharukan Rasulullah dan para sahabat berdukacita kerana tidak dapat mencapai ganjaran seperti itu. Mereka bertanya akan ganjaran yang diberikan Allah kepada pemuda itu. Baginda menjawab tidak tahu, lalu Allah menurunkan Surah al-Qadar. Anugerah malam Lailatul-Qadar dengan menghidupkan malamnya mempunyai ganjaran melebihi 1,000 bulan, tidak perlu melakukan jihad sehebat Syarm'un.

Membaca satu ayat al-Quran pada malam Lailatul-Qadar lebih disukai oleh Allah berbanding membaca seluruh al-Quran hingga khatam pada malam-malam lain. Perbualan nabi Musa a.s yang terkenal suka berdialog dengan Allah.
  • Nabi Musa a.s: "Ya Allah aku ingin mendekatiMu?"
  • Allah: "Apabila engkau menghidupkan malam Lailatul-Qadar!" 
  • Nabi Musa a.s: "Ya Allah aku ingin RahmatMu?"
  • Allah: "Rahmat dan belas ikhsanKu kepada mereka yang menghidupkan malam Lailatul-Qadar!"
  •  Nabi Musa a.s: "Ya Allah aku ingin melintasi Titian Siratul Mustaqim selaju kilat" 
  • Allah: "Hanya jika engkau menghidupkan malam Lailatul-Qadar" 
  • Nabi Musa a.s: "Ya Allah aku ingin duduk dibawah pohon syurgaMu dan menikmati buah-buahannya?" 
  • Allah: "Dirikanlah ibadat pada malam Lailatul-Qadar!" 
  •  Nabi Musa a.s: "Ya Allah aku ingin selamat daripada api neraka?" 
  • Allah: "Wahai Musa, carilah keberkatan pada malam Lailatul-Qadar!"
Setiap malaikat mendoakan umat yang bermunajat, itulah kelebihan umat Muhammmad antaranya diampunkan dosa-dosanya pada malam Lailatul-Qadar belum pernah terjadi kepada umat lain sebelum ini. Disamping doa dan harapan kita umat Islam untuk mendapat kesejahteraan hidup, rezki yang berkat, ilmu yang bernafaat, kesihatan yang baik dan sebagainya tiada hijab untuk Allah menrima dan memakbulkannya. Melainkan empat orang yang tiada diampunkan dosanya yaitu:

    1.  Orang yang kekal minum arak.
    2.  Orang yang derhaka kepada ibubapanya.
    3.  Orang yang memutuskan silaturahim.
    4.  Orang yang tidak bercakap dengan saudaranya lebih 3 hari.

Lailatul-Qadar membawa makna Malam Kemuliaan dan Kebesaran iaitu malam terkumpulnya keseluruhan al-Quran di Lauhul-Mahfuz sebelum diturunkan secara berperingkat-peringkat selama 23 tahun. Surah Ad-Dhukaan ayat kedua juga di sebut mengenai kemuliaan al-Quran yang diturunkan pada malam Lailatul-Qadar: "Demi al-Quran! Kitab yang menerangkan kebenaran. Sesungguh Kami telah menurunkan al-Quran  itu pada malam yang berkat...(Kami menurunkan al-Quran pada malam berkat itu dijelaskan malaikat tiap-tiap perkara yang mengandungi hikmat serta tetap berlaku), tidak bertukar atau berubah. 

Satu lagi hadis menceritakan mengenai beberapa orang bani Israel menghabiskan masanya lebih 80 tahun menyembah Allah s. w. t. Mereka ialah Nabi  Ayub, Nabi Zakaria dan Nabi Yusya. Mendengar itu sahabat Rasulullah s.a w. takjub dan bertanya bagaimana cara untuk menyaingi mereka itu, lalu Rasulullah bacakan Surah al-Qadar.

Ibnu Hazam berpendapat:-
  • Jika bulan Ramadan 29 hari - maka 10 hari terakhir bermula malam ke 20, maka Lailatul-Qadar jatuh pada malam yang  genap. 
  • Jika Ramadan  genap 30 hari - maka 10 hari terakhir bermula malam ke 21, maka Lailatul-Qadar jatuh pada malam yang ganjil.
Lailatul-Qadar adalah kurniaan Allah s.w.t kepada umat Muhammad s.a.w. yang tidak ternilai fadhilatnya. Ini ada kaitan dengan umur manusia di zaman akhir ini (Umat Muhammad).

Jibril a.s. berkata kepada Rasulullah s.a.w." Ya Muhammad, tahukah engkau kenapa singkat umur umatmu?"Tanpa menunggu jawapan, Jibril a.s sendiri menjawab pertanyaan itu " Sebabnya supaya mereka tidak berpanjangan melakukan maksiat ....". Lailatul-Qadar hanya satu malam sahaja dalam malam bulan Ramadhan.
  • Ulama sependapat mengenai tarikhnya, namun kebanyakkan menyatakan tarikhnya ialah pada malam 27 Ramadhan ( Malam 7 likur ). 
  • Iman Syafie r. a. menyatakan Lailatul - Qadar pada malam 21 Ramadan dan lain-lain ulama menyatakan pada malam 23, 25 dan 29 Ramadhan. 
  • Ada yang menyatakan daripada 10 malam akhir Ramadhan samada malam yang ganjil atau genap.
Sahibul-Tanbih r a. menyatakan, Lailatul-Qadar jatuh pada malam 27 Ramadhan berdasarkan jumlah huruf kalimah Lailatul-Qadar (Dalam tulisan al-Quran) iaitu jumlahnya 9 didharabkan dengan 3 (Kerana disebut 3 kali dalam asurah berkenaan) lalu dapat 27.

Mengikut Ibnu Abu Hurairah r.a., Abu al-Hassan  menyatakan sejak baligh dia tidak pernah luput dapat menemui malam Lailatul-Qadar itu  berdasarkan hari awal Ramadhan seperti berikut :-
  • Hari Ahad dan Rabu maka Lailatul- Qadar pada malam ke 29 Ramadhan. 
  • Hari Isnin maka Lailatul- Qadar pada malam ke 21 Ramadhan. 
  • Hari Selasa dan Jumaat  maka Lailatul- Qadar pada malam ke 27 Ramadhan. 
  • Hari Khamis maka Lailatul- Qadar pada malam ke 25 Ramadhan. 
  • Hari Sabtu maka Lailatul- Qadar pada malam ke 23 Ramadhan.
Diriwayatkan oleh Aisyah r.a. "Sesiapa menghidupkan (Beribadat sepanjang malam) malam Lailatul-Qadar dan mendirikan sembahyang dua rakaat, kemudian memohon keampunan daripada Tuhannya, maka diampunkan dia oleh Allah Taala dan di masukkan kedalam rahmatNya, kemudian disapukan dia oleh Jibril a.s. dengan dua sayapnya. Barangsiapa disapu oleh Jibril dengan sayapnya maka didalam syurgalah tempatnya.....".

Dalam riwayat lain,"Sesiapa mendirikan sembahyang empat rakaat dengan membaca surah al-Fatihah, al-Kauthar dan al-Ikhlas tiga kali, dimudahkan menghadapi sakratul maut, dikecualikan daripada azab kubur dan dikurniakan empat tiang daripada nur tiap- tiap satunya terdiri 1000 mahligai".

Lantas dirikanlah:
  1. Sholat sunat 2 rakaat, setiap kalinya dibaca surah Fatihah 1x dan surah al-Ikhlas 7x. 
  2. Diikuti bacaan istigfar (Astaghfirullahal azim wa atubuilaihi), zikrullah (La ilaha illallah, Allahu akbar), bertasbih (Subhanallah wal hamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar wala haula wala quwwata illa billahil 'aliyyil 'azim), selawat (Allahumma sholli'ala saidina Muhammad). 
  3. Sholat sunat tahajjud. 
  4. Sholat sunat tasbih.
  5. Mereka yang bertemu Lailatul-Qadar akan terus dingin badannya kerana dihampiri dan disalami oleh para ,alaikat, hendaklah segera membaca: "Allahumma innaka 'afuwwun karim tuhibbul 'afwa fa'fu anni waghfirli".
Membaca surah al-Qadar 7x selepas sembahyang Isyak akan menjauhkan kita dari malapetaka. Tidak menjadi alasan wanita yang haid, walaupun uzur hendaklah memperbanyakkan: Doa, Beristighfar, Bertasbih, Bertahmid, Bertakbir, Bersedekah, Menjaga marah dan akhlak, Sentiasa berada dalam keredaan suami (bagi yang berkahwin), Sentiasa berada dalam keredaan ibu bapa (bagi yang tidak berkahwin).

Apabila berakhirnya bulan Ramadhan , menangislah wali-wali Allah, menagislah tujuh petala langit dan tujuh petala bumi dan segala malaikat kerana berlalu pergi bulan itu. Berlalulah segala kelebihannya:
  1. Bulan yang dilipatgandakan pahala dan ganjaran. 
  2. Bulan yang mudah Allah ampunkan taubat hamba-hambaNya.
  3. Bulan yang banyak sekali diturunkan rahmat ke semesta alam dan.
  4. Bulan yang terdapat padanya MALAM LAILATUL-QADAR!

Sabtu, 13 Agustus 2011

Sudah Sedemikian Keraskah Hati Ini?

Posted by Irfan Kurniadi 18.59, under | No comments

Di dalam perjalanan menuju kantor, saya terlelap menikmati sejuknya udara dalam bis. Tak terasa hingga kondektur bis membangunkanku untuk menagih ongkos, dengan mataku yang masih merejap kuulurkan sejumlah uang untuk membayar ongkos bis. Dan ... samar mataku menangkap sosok seorang ibu setengah baya berdiri tak jauh dari tempatku duduk. Tapi, rasa kantuk dan lelah ku mengalahkan niat baik untuk memberikan tempat duduk untuk ibu tersebut.

Turun dari bis, baru lah sisi baik hati ini bergumam, "Andai saya berikan tempat duduk kepada ibu tadi, mungkin pagi hari ini keberkahan bias kuraih". "Siapa tahu ridha Allah untuk ku di hari ini dari doa dan terima kasih ibu itu jika saja kuberikan tempat dudukku ..." Ah, kenapa baru kemudian diri ini menyesal?

Semalam dalam perjalanan pulang dengan kereta api, duduk di hadapan saya seorang bapak berusia 40-an. Lewat seorang penjual air minum kemasan, dan ia segera menyetopnya untuk membeli. Tangan kirinya memegang segelas air minum kemasan sementara tangan satunya merogoh-rogoh kantongnya. Sesaat ia memperhatikan beberapa keping yang ia mampu raih dari bagian terdalam kantongnya, ternyata ... ia mengembalikan segelas air minum kemasan yang sudah digenggamnya kepada penjual air sambil menahan rasa hausnya.

Saya yang sedari tadi di depan bapak itu hanya bisa menjadikan serangkaian adegan itu sebagai tontonan. Tidak ada tawaran kebaikan keluar dari mulut ini untuk membelikannya air minum, meski di kantong saya terdapat sejumlah uang yang bahkan bisa untuk membeli dua dus air minum kemasan! Bayangkan, cuma 500 rupiah yang dibutuhkan bapak itu tapi hati ini tak juga tergerak?

Kemarin, sebelum Isya, juga dalam perjalanan pulang. Hanya berjarak 200 meter dari kantor, saya melewati pemandangan yang menyentuh hati. Di pinggir jalan Wijaya, Jakarta Selatan, sekeluarga pemulung tengah menikmati penganan kecil berbuka puasa mereka. Suami, istri beserta dua anaknya itu tetap lahap meski yang mereka nikmati hanya sebungkus kue -entah pemberian siapa. Sempat langkah ini terhenti setelah tujuh atau delapan langkah melewati mereka, sempat pula saya berpikir untuk menghampiri keluarga itu untuk sekadar mengajak mereka makan. Tapi ... bayangan ingin segera bertemu keluarga di rumah mengalihkan langkahku untuk meneruskan perjalanan.

Padahal, dengan uang yang saya miliki saat itu, sepuluh bungkus nasi goreng pun bisa saya belikan. Apalagi jumlah mereka hanya empat kepala. Dan kalau pun harus tergesa-gesa, toh semestinya saya bisa memberikan sejumlah uang untuk makan mereka malam itu, atau juga untuk sahur esok hari. Duh,kenapa kaki ini justru meneruskan langkah sekadar untuk memburu kecupan kedua putriku sebelum mereka tidur?

Pagi ini. Saya coba renungi semua perjalanan hidup ini. Ya Tuhan, sudah sedemikian keras kah hati ini? Sehingga tanpa rasa berdosa kulewatkan begitu banyak kesempatan berbuat baik. Bukankah selama ini saya selalu berdoa agar Engkau memberikanku kemudahan untuk berbuat baik terhadap sesama? Tetapi ketika Engkau berikan jalan itu, aku malah melewatkannya. Berikan kesempatan itu lagi untukku, Tuhan.

Bayu Gautama

Zuhud

Posted by Irfan Kurniadi 18.30, under | No comments

K.H. Abdullah Gymnastiar

Ada empat tipe manusia berkaitan dengan harta dan gaya hidupnya :

Pertama, orang berharta dan memperlihatkan hartanya. Orang seperti ini biasanya mewah gaya hidupnya, untung perilakunya ini masih sesuai dengan penghasilannya, sehingga secara finansial sebenarnya tidak terlalu bermasalah. Hanya saja, ia akan menjadi hina kalau bersikap sombong dan merendahkan orang lain yang dianggap tak selevel dengan dia. Apalagi kalau bersikap kikir dan tidak mau membayar zakat atau mengeluarkan sedekah. Sebaliknya, ia akan terangkat kemuliaannya dengan kekayaannya itu jikalau ia rendah hati dan dermawan.

Kedua, orang yang tidak berharta banyak, tapi ingin kelihatan berharta. Gaya hidup mewahnya sebenarnya diluar kemampuannya, hal ini karena ia ingin selalu tampil lebih daripada kenyataan. Tidaklah aneh bila keadaan finansialnya lebih besar pasak daripada tiang. Nampaknya, orang seperti ini benar-benar tahu seni menyiksa diri. Hidupnya amat menderita, dan sudah barang tentu ia menjadi hina dan bahkan menjadi bahan tertawaan orang lain yang mengetahui keadaan yang sebenarnya.

Ketiga, orang tak berharta tapi berhasil hidup bersahaja. Orang seperti ini tidak terlalu pening dalam menjalani hidup karena tak tersiksa oleh keinginan, tak ruwet oleh pujian dan penilaian orang lain, kebutuhan hidupnya pun sederhana saja. Dia akan hina kalau menjadi beban dengan menjadi peminta-minta yang tidak tahu diri. Namun tetap juga berpeluang menjadi mulia jikalau sangat menjaga kehormatan dirinya dengan tidak menunjukan berharap dikasihani, tak menunjukan kemiskinannya, tegar, dan memiliki harga diri.

Keempat, orang yang berharta tapi hidup bersahaja. Inilah orang yang mulia dan memiliki keutamaan. Dia mampu membeli apapun yang dia inginkan namun berhasil menahan dirinya untuk hidup seperlunya. Dampaknya, hidupnya tidak berbiaya tinggi, tidak menjadi bahan iri dengki orang lain, dan tertutup peluang menjadi sombong, serta takabur plus riya. Dan yang lebih menawan akan menjadi contoh kebaikan yang tidak habis-habisnya untuk menjadi bahan pembicaraan. Memang aneh tapi nyata jika orang yang berkecukupan harta tapi mampu hidup bersahaja (tentu tanpa kikir). Sungguh ia akan punya pesona kemuliaan tersendiri. Pribadinya yang lebih kaya dan lebih berharga dibanding seluruh harta yang dimilikinya, subhanallaah.

Perlu kita pahami bahwa zuhud terhadap dunia bukan berarti tidak mempunyai hal-hal yang bersifat duniawi, semacam harta benda dan kekayaan lainnya, melainkan kita lebih yakin dengan apa yang ada di tangan Allah daripada apa yang ada di tangan makhluk. Bagi orang yang zuhud terhadap dunia, sebanyak apapun harta yang dimiliki, sama sekali tidak akan membuat hatinya merasa tenteram, karena ketenteraman yang hakiki adalah ketika kita yakin dengan janji dan jaminan Allah.

Andaikata kita merasa lebih tenteram dengan sejumlah tabungan di bank, saham di sejumlah perusahaan ternama, real estate investasi di sejumlah kompleks perumahan mewah, atau sejumlah perusahaan multi nasional yang dimiliki, maka ini berarti kita belum zuhud. Seberapa besar pun uang tabungan kita, seberapa banyak saham pun yang dimiliki, sebanyak apapun asset yang dikuasai, seharusnya kita tidak lebih merasa tenteram dengan jaminan mereka atau siapapun. Karena, semua itu tidak akan datang kepada kita, kecuali ijin Allah. Dia-lah Maha Pemilik apapun yang ada di dunia ini.

Begitulah. Orang yang zuhud terhadap dunia melihat apapun yang dimilikinya tidak mejadi jaminan. Ia lebih suka dengan jaminan Allah karena walaupun tidak tampak dan tidak tertulis, tetapi Dia Mahatahu akan segala kebutuhan kita, dan bahkan, lebih tahu dari kita sendiri.

Ada dan tiadanya dunia di sisi kita hendaknya jangan sampai menggoyahkan batin. Karenanya, mulailah melihat dunia ini dengan sangat biasa-biasa saja. Adanya tidak membuat bangga, tiadanya tidak membuat sengsara. Seperti halnya seorang tukang parkir. Ya tukang parkir. Ada hal yang menarik untuk diperhatikan sebagai perumpamaan dari tukang parkir. Mengapa mereka tidak menjadi sombong padahal begitu banyak dan beraneka ragam jenis mobil yang ada di pelataran parkirnya? Bahkan, walaupun berganti-ganti setiap saat dengan yang lebih bagus ataupun dengan yang lebih sederhana sekalipun, tidak mempengaruhi kepribadiannya!? Dia senantiasa bersikap biasa-biasa saja.

Luar biasa tukang parkir ini. Jarang ada tukang parkir yang petantang petenteng memamerkan mobil-mobil yang ada di lahan parkirnya. Lain waktu, ketika mobil-mobil itu satu persatu meninggalkan lahan parkirnya, bahkan sampai kosong ludes sama sekali, tidak menjadikan ia stress. Kenapa sampai demikian? Tiada lain, karena tukang parkir ini tidak merasa memiliki, melainkan merasa dititipi. Ini rumusnya.

Seharusnya begitulah sikap kita akan dunia ini. Punya harta melimpah, deposito jutaan rupiah, mobil keluaran terbaru paling mewah, tidak menjadi sombong sikap kita karenanya. Begitu juga sebaliknya, ketika harta diambil, jabatan dicopot, mobil dicuri, tidak menjadi stress dan putus asa. Semuanya biasa-biasa saja. Bukankah semuanya hanya titipan saja? Suka-suka yang menitipkan, mau diambil sampai habis tandas sekalipun, silahkan saja, persoalannya kita hanya dititipi.

Rasulullah SAW dalam hal ini bersabda, "Melakukan zuhud dalam kehidupan dunia bukanlah dengan mengharamkan yang halal dan bukan pula dengan memboroskan kekayaan. Zuhud terhadap kehidupan dunia itu ialah tidak menganggap apa yang ada pada dirimu lebih pasti daripada apa yang ada pada Allah. Dan hendaknya engkau bergembira memperoleh pahala musibah yang sedang menimpamu walaupun musibah itu akan tetap menimpamu." (HR. Ahmad).